Kayu
jati merupakan kayu berkualitas karena kekuatan, keawetan dan keindahannya.
Secara teknis, kayu ini sangat tahan terhadap serangan rayap. Kayu teras
jati berwarna coklat muda, coklat kelabu hingga coklat merah tua. Kayu gubal,
di bagian luar, berwarna putih dan kelabu kekuningan.
Meskipun
keras dan kuat, kayu jati mudah dipotong dan dikerjakan, sehingga disukai untuk
membuat furniture
atau mebel jati. Dengan kehalusan tekstur dan keindahan warna kayunya, jati
digolongkan sebagai kayu mewah. Oleh karena itu, jati banyak diolah menjadi kursi tamu jati, meja makan, lemari pakaian, dipan jati, dan lainnya. Sekalipun relatif
mudah diolah, jati terkenal sangat kuat dan awet, serta tidak mudah berubah
bentuk oleh perubahan cuaca.
Dahulu
sekitar abad ke-17, tercatat masyarakat Sulawesi Selatan menggunakan akar jati
sebagai penghasil pewarna kuning dan kuning coklat alami untuk barang anyaman
mereka. Di Jawa Timur, masyarakat Pulau Bawean menyeduh daun jati untuk
menghasilkan bahan pewarna coklat merah alami. Orang Lamongan memilih menyeduh
tumbukan daun mudanya. Sementara itu, orang Pulau Madura mencampurkan tumbukan
daun jati dengan asam jawa. Pada masa itu, pengidap penyakit kolera pun
dianjurkan untuk meminum seduhan kayu dan daun jati yang pahit sebagai penawar
sakit.
Di
Indonesia sendiri, jati jawa menjadi primadona. Tekstur jati jawa lebih halus
dan kayunya lebih kuat dibandingkan jati dari daerah lain terlebih jati dari
jepara yang sudah dikenal keunggulannya. Produk-produk ekspor yang disebut
berbahan java teak (jati jawa, khususnya dari Jawa Tengah) sangat terkenal dan
diburu oleh para kolektor baik di dalam maupun di luar negeri.
Menurut
sifat-sifat kayunya, di Jawa orang mengenal beberapa jenis kayu jati :
- Jati lengo atau jati malam, memiliki kayu yang keras, berat, terasa halus bila diraba dan seperti mengandung minyak. Berwarna gelap, banyak berbercak dan bergaris.
- Jati sungu. Hitam, padat dan berat.
- Jati werut, dengan kayu yang keras dan serat berombak.
- Jati doreng, berkayu sangat keras dengan warna loreng-loreng hitam menyala, sangat indah.
- Jati kembang.
- Jati kapur, kayunya berwarna keputih-putihan karena mengandung banyak kapur. Kurang kuat dan kurang awet.
0 komentar:
Posting Komentar