Rumah
yang terletak di perumahan tentunya memiliki peraturan atau batasan desain yang
di tetapkan oleh pengembang atau developer,sehingga artsitek sangat
berhati-hati bereksperimen dalam bentuk arsitekturnya.Oleh sebab itu rumah ini
tidak terlalu bercerita banyak mengenai filosofi arsitektur atau kecondongan
terhadap gaya tertentu.Karena tujuannya memberikan peluang kebebasan untuk
berdialog dengan lingkuangannya sendiri dan pengguna bangunannya atau pemilik
rumah tersebut.
Contohnya
seorang pemilik rumah mempunyai bangunan 2 lantai seluas 240 m²,yang berdiri
diatas tanah 270 m².Pemilik rumah mempunyai 3 orang anak yang usianya remaja,seperti
pada umumnya anak usia remaja ini yang baru mencari identitas dirinya,perilaku
dan kebiasaannya juga harus dimengerti dan di akomodir sepanjang mampu sejalan
dengan kebutuhan pengguna lainnya dan ketersediaan lahan.Orang tuanya kebetulan
tidak menuntut hal-hal khusus menyangkut program ruang,hanya saja mereka pesan
arsitekturnya sebaiknya setiap kamar tidak perlu ada televise,supaya anak-anak
bias berkumpul bersama anggota keluarga lainnya jika ingin menonton televisi di
ruang keluarga.Untuk kepentingan tersebut dibuat lah oleh arsitektur ruang
keluarga mungil dilantai bawah dengan bukaan lebar di sepanjang
dindingnya.Ruang keluarga ini cukup simple,dengan beton kantilever untuk
meletakan Televisi di rasa sudah cukup.Satu sofa dengan karpet yang diletakan simetris
menghadap dinding masih mampu memberikan keleluasaan sirkulasi udara dan
pergerakan pengguna bangunan di ruang itu dan arsitek menambahkan teras yang
sama simpelnya disamping ruang keluarga.Area duduk teras samping berupa beton
kantilever panjang tanpa finishing
dan dibuat kolam ikan yang berfungsi sebagai reflecting poll. klik disini jual rumah dan desain interior furnitur
Pemilik
rumah membutuhkan ruang-ruang utama seprti ruang keluarga,ruang makan,kamar
tidur dan dapur bersih,juga harus ad ataman,carport
atau garasi untuk 2 mobil,rung cuci dan
jemur serta kamar tidur asisten rumah tangga.Untuk mengoptimalkan program ruang
tersebut Arsitek menyiasati dengan cara meletakan ruang keluarga dan dapur
bersih dilantai bawah kea rah yang tidak menghadap tetangga,jadi tidak perlu
menggunakan dinding sebagai pembatasnya.
Penggantinya
adalah pintu-pintu kaca lebar tembus pandang agar pengguna bangunan dapat ruang terbuka dengan maksimal.Area duduk
dengan beton kantilever juga diletakan di dekat pintu masuk utama dilengkapi
dengan dinding kayu berukuran 15 cm x 15 cm yang bias di putar 90°,berfungsi
sebagai jendela yang dapat dibuka tutup untuk sirkulasi udara,begitu pula yang
terdapat dilantai atas
Arsitek
juga merancang meja kayu panjang di sisi dinding tangga untuk area belajar anak
dan juga ruang kerja,lengkap dengan skylight
diatas tangga,semua kamar tidur
dirancang bersih,bahkan lemari dan pendingin ruang di upayakan tersembunyi dan
menyatu dengan dinding.Tidak ada tambahan furniture lin selain tempat tidurnya
sendiri.Penggunaan kayu sungkai berwarna muda sebagai material utama interior
untuk lemari built in,kursi,meja,table top dapur,dinding,rak dan rangka tempat
tidur di seluruh kamar menghadirkan dimensi ruang teratur sekaligus segar.Semakin
sempurna dengan adanya materi beton warna abu-abu.kombinasi ini membuat jiwa
rumah menjadi ringan.(Yuli A)
Contact
Person: Dwi (Property Consultant) 085814779694 / 083806460664
PIN
BB: 2B0D4F76
Email:
Dwipriharyono1980@gmail.com
http://jualrumahcikarangbarat.blogspot.com
http://jualrumahcikarangbarat.blogspot.com
Untuk informasi tentang boneka lucu, silakan klik boneka lucu animasi
Untuk informasi tentang umroh murah, silakan klik umroh murah
Untuk informasi tentang cincin pernikahan murah, silakan klik cincin
pernikahan depok
Untuk informasi tentang hijab murah silakan klik jual hijab murah depok
Untuk informasi tentang mebel jepara silakan klik mebel jepara minimalis
0 komentar:
Posting Komentar